Al-Idrisi (Ahli Geografi dan Pembuat Peta Dunia Pertama)
Al-Idrîsî adalah Ilmuwan Muslim abad ke-12 yang pertama kali menciptakan Peta Dunia dalam yang terbuat dari lembaran perak seberat 400 lbs (181,43 Kg) berukuran 3,5 X 1,5 meter, untuk Raja Roger II, lengkap dengan membagi dunia dalam 7 iklim, jalur perdagangan, teluk, danau, sungai, kota-kota besar, bukit dan lembah serta gunung-gunung. Beberapa abad lamanya, Eropa menggunakan peta Al-Idrîsî, termasuk Christopher Columbus.
Abû ′Abdullâh Muhammad Ibn Muhammad Ibn ′Abdullâh Ibn Idrîs Al-Hammûdî Al-Hasanî Al-Idrîsî atau disingkat Al-Idrîsî (bahasa Latin: Dreses) (1100 – 1165 atau 1166M) adalah pakar geografi, kartografi (pembuatan peta), dan pengembara yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II (Sultan Ar Rujari). Abû ′Abdullâh Muhammad Al-Idrîsî lahir di kota Afrika Utara Ceuta (dulu dikenal dengan nama Sabtah - karena itu disebut dengan Al Sabti) yang termasuk wilayah Kekaisaran Murabithun dan wafat di Sisilia.
Sebutan Al-Idrîsî merujuk kepada keturunan para penguasa Idrîsîyyah di Maroko, yang merupakan keturunan Hasan bin Alî, putra Alî bin Abi Thalib dan cucu Nabi Muhammad SAW (nama Al-Hasanî menunjukan bahwa beliau keturunan Hasan bin Alî, yang di Indonesia dikenal sebagai Habaib).
Nama Al-Idrîsî juga diabadikan sebagai nama Software GIS dan Remote Sensing yang dikembangkan oleh Clark Labs di Universitas Clark Atlanta Amerika serikat, yaitu Software untuk menganalisis dan menampilkan Informasi Geospatial secara digital
Al-Idrîsî lahir pada tahun 1099 Masehi di Ceuta, memperoleh pendidikan di Andalusia. Saat muda beliau mempunyai hobby mengembara ke berbagai negara seperti Andalusia (Spanyol), Portugal, Perancis, Inggris dan Anatolia (Yunani: ανατολή, Anatolê atau Asia Kecil. Beliau ke Anatolia saat baru beliau berusia 16 tahun karena terjadinya konflik politik dan ketidakstabilan di Andalusia, kemudian bersama orang-orang sezamannya menetap di Sisilia, yang kemudian dijajah oleh bangsa Normandia yang dulunya loyal kepada Kekhalifahan Fathimîyah.
Menurut Ibnu Jubair: ″Bangsa Normandia memiliki toleransi dan melindungi keluarga-keluarga Arab dalam pertukaran ilmu pengetahuan.″
Dari Data yang ada sebelumnya seperti informasi dari buku-bukunya Claudio Ptolemeo, Paulo Orosio, Para ahli geografi Arab di Andalusia serta pergaulannya dengan bangsa Normandia yang tidak lain adalah pelayar-pelayar tangguh yang telah berlayar separuh dunia yang datang di Pelabuhan Sisilia, dan informasi-informasi yang didapat dari para penjelajah dan pedagang yang mengarungi samudra di Afrika, Samudra Hindia dan Timur jauh.
Maka beliau membuat illustrasi mengenai wilayah-wilayah di Dunia secara akurat pada masa itu dalam Kitâb Nuzhat al-Mushtâq fî ikhtirâq al-âfâq (″The Pleasure Excursion of One Who Is Eager to Traverse the Regions of the World″) yang dalam bahasa Indonesia berarti ″Kesenangan bagi yang Rindu Mengembara Ke Tempat-tempat yang Jauh″ atau dalam Bahasa Latin dikenal sebagai ″Opus Geographicum″, atau disebut Kitâb Rujâr, atau Al-Kitâb ar-Rujârî (″The Book of Roger″) yaitu semacam Ensiklopedia geografi yang berisi peta dan informasi tentang negara Eropa, Afrika dan Asia. Buku ini berisi 70 peta yang detail (termasuk diantaranya Tabula Rogeriana) juga berisi informasi perihal masyarakat, budaya, kerajaan atau pemerintahan dan cuaca negara-negara tersebut.
Dalam Kitâb Nuzhat al-Mushtâq fî ikhtirâq al-âfâq ada informasi mengenai benua Amerika dan Suku Indian
″Komandan umat Muslim Ali bin Yusuf bin Tashfin mengirim laksamana Angkatan Lautnya Ahmad bin Umar, yang dikenal dengan nama Raqsh al-Auzz untuk mengeksplorasi suatu pulau di Atlantik (Benua Amerika), namun beliau wafat sebelum melaksanakannya.″
″Di balik samudera kabut ini, tidak diketahui apa yang ada disana. Tak seorangpun memiliki pengetahuan yang pasti mengenainya karena betapa sulitnya melintasinya. Udaranya berkabut, gelombangnya begitu kuat, dan bahaya yang mengancam sangat besar, makhluk-makhluknya sangat mengerikan, dan sering terjadi badai. Disana terdapat banyak pulau, sebagian diantaranya tidak berpenghuni, sementara lainnya terbenam. Tak seorang penjelajahpun melewatinya kecuali hanya mengelilingi pantainya saja.″
″Dan dari kota Lisbon (Achbona), para petualang berangkat dengan nama yang dikenal sebagai Mugharrarin (yang terbujuk), menembus samudera kabut dan ingin mengetahui apa yang ada di sana dan dimana berakhirnya. Setelah berlayar selama dua belas hari lebih mereka mendapati sebuah pulau untuk dihuni, dan mengolah perkebunan. Mereka terus berlayar untuk mengetahui apa yang ada di sana.″
″Namun kemudian penduduk asli mengepung dan menawan mereka, dan membawa mereka ke pedesaan suram di pantai. Di sana mereka mendarat. Sang navigator melihat orang-orang berkulit merah (Orang Indian); tidak banyak rambut di tubuh mereka, rambut di kepala mereka lurus, dan mereka berperawakan tinggi. Wanita-wanita mereka memiliki kecantikan luar biasa.″
Pada tahun 1138 M
Al-Idrîsî diundang oleh Raja Roger II ke istananya di Palermo (dulu dikenal dengan nama Bal′harm) dan ada yang mengatakan bahwa beliau baru menetap disana pada 1145 M. Dan di istana inilah Al-Idrîsî menggambar Peta Tabula Rogeriana untuk Raja Roger, peta tersebut diukir dalam lembaran berbentuk piringan besar dari perak padat yang berukuran 3,5 X 1,5 meter. Peta tersebut, dengan legenda berbahasa Arab, menampilkan daratan Eurasia secara keseluruhan dan sebagian kecil bagian utara benua Afrika dengan sedikit detail pada Tanduk Afrika dan Asia Tenggara. Peta tersebut diselesaikan oleh Al-Idrîsî pada Januari 1154 M.
Gambaran pengantar peta dunia karya al-Idrisi tahun 1154. Perhatikan ′selatan′ berada di ′atas′ peta.
Al-Idrîsî juga telah menetapkan ukuran-ukuran yang hingga saat ini masih dipergunakan.
Ukuran Jarak (di darat):
1 Arab klasik mil (mile) = 6,474 feet, atau 11/15 geographical miles
1 farsakh = 3 Arab mil
1 marhalah = 25 to 30 Arab mil (sekitar sehari perjalanan)
Ukuran jarak diukur dengan jauhnya anak panah melesat = 180-275 meter 10 manzil = 270 Arab mil
Ukuran Jarak (di laut):
Majrâ (Muqayyad al-jary) = 1 hari berlayar (sekitar 104 Arab mil)
1/2 Majrâ = 52 mil
2 Majrâ = 208 mil
Karya-karya Al-Idrîsî menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Battutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama.
Nama Al-Idrîsî juga diabadikan sebagai nama Software GIS dan Remote Sensing yang dikembangkan oleh Clark Labs di Universitas Clark – Atlanta Amerika serikat, yaitu Software untuk menganalisis dan menampilkan Informasi Geospatial secara digital. (Tim JUMRAH)
REFERENCE:
Bagrow, L., The History of Cartography
Beazley, C.R., The Dawn of Modern Geography, volume III
Bricker, C., Landmarks of Mapmaking
Harley, J.B., The History of Cartography, Volume II
Kimble, G. H. T., Geography of the Middle Ages
Landström, B ., Bold Voyages and Great Explorers
www.wikipedia.com