Jabir Bin Hayyan (Geber)

Eropa Menjuluki The Father of Modern Chemistry
Ilmu-ilmu Alam menjadi bagian yang sangat menarik bagi ilmuwan Muslim klasik untuk dapat dikaji dengan lebih serius. Bagian ini, menjelajahi lingkup luas penelitan dimana sarjana-sarjana Muslim telah memberikan berbagai sumbangan orisinil seperti Ilmu Kimia.
Adalah Abu Musa Jabir bin Hayyan, seorang ilmuwan Muslim yang dunia Barat populer dengan julukan Geber, pakar Ilmu Kimia. Jabir bin Hayyan lahir di kota Kuffah, Irak pada 750 Masehi dan meninggal pada 803 Masehi. Ia adalah salah satu murid yang menonjol dari Barmaki Vizier, seorang guru di masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid di Baghdad.
Jabir bin Hayyan mengembangkan suatu teknik eksperimentasi sistematis di dalam penelitian kimia, dimana setiap eksperimen dapat direproduksi kembali.
Ia menegaskan bahwa kuantitas zat, sangat berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi, sebuah realitas Jabir telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap.
Di dunia Ilmu Kimia, Jabir telah menjadi tokoh besar yang memberi banyak kontribusi bagi dunia, sehingga dijuluki sebagai "The father of modern chemistry" (Bapak Kimia Modern). Kontribusi yang telah ia berikan dari keilmuwannya, diantaranya adalah penyempurnaan proses kristalisasi, destilasi, kalsinasi, sublimasi dan penguapan serta pengembangan instrumen untuk melakukan proses-proses tersebut.
Tetapi, Jabir Bin Hayyan tidak saja ahli di bidang kimia, ia ilmuwan di bidang farmasi, fisika, filosofi dan astronomi. Ia membuktikan mampu mengubah persepsi tentang berbagai kejadian alam, yang kala itu dianggap sesuatu yang tidak dapat diprediksi, menjadi sains yang dapat dimengerti secara gamblang.
Jabir adalah penemu asam klorida, asam nitrat, asam sitrat, asam asetat, teknik destilasi dan teknik kristalisasi. Ia juga yang menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam nitrat) untuk melarutkan emas.
Penemuan-penemuannya di bidang kimia telah menjadi landasan dasar dalam berkembangnya ilmu kimia dan teknik kimia modern saat ini. Ia juga mampu mengaplikasikan pengetahuannya di bidang kimia kedalam proses pembuatan besi dan logam lainnya, serta pencegahan karat.
Jabir menjadi orang pertama yang mengaplikasikan penggunaan mangan dioksida pada pembuatan gelas kaca. Ia juga pertama yang mencatat tentang pemanasan wine akan menimbulkan gas yang mudah terbakar. Hal inilah yang kemudian memberi jalan bagi Al-Razi menemukan etanol.
Karya Besar Jabir Bin Hayyan
Semua hasil penelitian Jabir tentang ilmu kimia diterjemahkan kedalam bahasa latin, menjadi buku standar bagi para ahli kimia di Eropa saat ini.
Diantaranya adalah kitab Al-Kimya yang diterjemahkan pada 1144 Masehi, Al Sab'een, edisi terjemahannya terbit pada 1187 Masehi. Beberapa tulisannya juga diterjemahkan oleh Marcelin Berthelot ke dalam beberapa buku, yaitu Book of the Kingdom, Book of the Balances, dan Book of Eastern Mercury.
Kemajuan ilmu kimia hari ini dipicu dari hasil kerja keras Jabir yang kala itu reputasinya sampai Eropa. Sebagaimana yang ditulis oleh Ibn Khaldun dalam bukunya Tarikh Ibn Khaldun I/695, Jabir telah dinobatkan sebagai 'Ilmuwan Terbesar Semua Masa'. Kalangan ilmuwan mengakui kapabilitasnya di bidang ilmu kimia, bahkan mereka menamakan ilmu kimia, sebagai 'Ilmu Jabir'.
Dalam catatan sejarah, Jabir Bin Hayyan adalah orang pertama yang menemukan asam belerang, natrium karbonat, pottasium karbonat, dan sepuh, yang semua itu sangat dibutuhkan di era sekarang, bahkan hampir menjadi salah satu dasar perkembangan peradaban pada Abad ke 19 dan 20 di bidang kimia, farmasi, pertanian, dan lain lain.
Ratusan buku Berbahasa Arab
Ilmuwan yang terkenal sebagai sufi ini menemukan metode-metode baru dalam mendorong dunia pengobatan, melalui proses kristalisasi, isolasi, penyaringan, penguapan yang merupakan aktivitas vital dalam ilmu kimia dan farmasi.
Ia pun berhasil menunjukkan betapa pentingnya sebuah eksperimen dan metodologi penelitian. Ini dilakukannya jauh sebelum para ilmuwan Barat. Dalam bukunya, ia mengatakan pesan penting;
"Di antara tugas orang yang bergelut di dunia kimia adalah bekerja dan melakukan eksperimen ilmiah, sebab pengetahuan tidak akan diperoleh kecuali dengan itu."
Jabir adalah peletak dasar metode ilmiah untuk penelitian eksperimental. Selain banyak menulis buku di bidang ilmu kimia, ia juga menulis buku di bidang farmasi. Jabir telah menorehkan sederet karyanya tak kurang dari 200 kitab, 80 kitab yang ditulisnya mengkaji seluk-beluk ilmu kimia.
Sebuah prestasi gemilang, sebanyak 112 buku karyanya secara khusus ditulis untuk dipersembahkan kepada Barmakid gurunya, yang juga wazir (pembantu) Khalifah Harun Ar-Rasyid. Buku-buku itu ditulisnya dalam bahasa Arab.
Diantaranya, Sirr Al-Asrar (Rahasianya Rahasia), Al-Mawazin (Timbangan/Kesetimbangan), Al-Khawwash (Khasiat-Khasiat) dan sebagainya. Bukunya banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropa dan menjadi literatur referensi selama beberapa abad di berbagai universitas di Eropa.
Pada abad pertengahan, orang-orang Barat mulai menerjemahkan karya-karya Jabir itu ke dalam bahasa Latin (Tabula Smaragdina). Dari ketujuh puluh kitab yang diterjemahkan itu, salah satu kitab Jabir yang terkenal adalah Kitab Az-Zuhra yang diterjemahkan menjadi Book of Venus dan Kitab Al-Ahjar yang dialih bahasakan menjadi Book of Stones.
Sebanyak 10 buku lainnya yang ditulis oleh Jabir adalah kitab koreksi yang berisi klarifikasi mengenai para pakar kimia Yunani seperti Pythagoras, Socrates, Plato dan Aristoteles. Sisanya, kitab yang ditulis Jabir merupakan buku-buku keseimbangan.
Dalam buku kelompok ini, Jabir melahirkan teori yang begitu terkenal, yakni ‘teori keseimbangan alam.’ Risalah-risalah karya Jabir yang secara khusus membahas ilmu kimia antara lain’ Kitab Al-Kimya dan Kitab As-Sab’in. Kitab penting itu juga sudah diterjemahkan ke bahasa Latin pada abad pertengahan.
Kitab Al-Kimya menjadi sangat populer di Barat setelah diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh Robert of Chester pada tahun 1144 M. Al-Kimya versi alih bahasa berjudul The Book Composition of Alchemy.
Sedangkan Kitab Al-Sabin diterjemahkan oleh Gerard of Cremona. Beberapa karya Jabir lainnya juga dialihbahasakan oleh Berthelot ke dalam bahasa Inggris, diantaranya; Book of Kingdom, Book of the Balances, serta Book of Eastern Mercur. Buku karya Jabir lainnya juga mendapat perhatian dari ilmuwan Inggris bernama Richard Russel.
Pada abad ke-17 M, Russel menerjemahkan buku yang ditulis Jabir ke dalam bahasa Inggris berjudul Sum of Perfection. Dalam buku itu, Russel memperkenalkan Jabir dengan nama Geber seorang pangeran Arab terkenal yang juga seorang filsuf. Sum of Perfection selama beberapa abad begitu populer dan berpengaruh.
Buku itu telah mendorong terjadinya evolusi kimia modern. Begitu berpengaruhnya buku karya Jabir di Barat yang pada umumnya telah dibuktikan dengan munculnya beberapa istilah teknis yang ditemukan dalam kamus kimia Barat dan menjadi kosakata ilmiah yang sebelumnya digunakan Jabir seperti istilah ‘alkali.’
Sejarah telah mencatat bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu pengetahuan di dunia modern menjadi realitas yang tidak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia Islamlah ilmu pengetahuan mengalami transmisi (penyebaran), diseminasi dan proliferasi (pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa ‘the Dark Ages’ mendorong munculnya zaman renaisans di Eropa.
(Tim Jumrah)